Video Conference Rembug Stunting Kabupaten Pati Tahun 2020 di Kecamatan Batangan

  • Jul 15, 2020
  • bulumulyo
  • BERITA, TOKOH MASYARAKAT

Bulumulyo 15 juli 2020.

Rembug Stunting Kabupaten Pati Tahun 2020 dilaksanakan dengan video conference di 21 kecamatan se kabupaten Pati. Rembug stunting di Kecamatan Batangan dihadiri oleh camat dan semua kasi kecamatan, kepala puskesmas dan staf, PKK kecamatan, PD dan PLD, serta UPTD terkait, sejumlah kepala desa termasuk dari Desa Bulumulyo yang diwakili oleh Ibu Umi bendahara Desa Bulumulyo. Catatan dari pertemuan tersebut sebagai berikut : Penanggulangan stunting di daerah harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di jajaran Pemkab Pati. Untuk meningkatkan sinergitas itu, jajaran Pemkab Pati menggelar rembug stunting secara virtual yang dipusatkan di Pendopo Pati, Rabu (15/7/2020). Rembug stunting tersebut, untuk mengoptimalkan dan mensinergikan koordinasi semua pemangku kebijakan dalam menurunkan kasus stunting di Kabupaten Pati, menindaklanjuti rekomendasi Pemprov Jawa Tengah. “Jadi ada dua belas desa dengan kasus stunting yang serius untuk ditangani. Dan semua OPD yang terkait harus menangani sesuai bidangnya masing-masing dan saling menunjang, yang utama ada pada Dinas Kesehatan. Alhamdulillah hasilnya yang kita temukan terakhir ini, kasus stunting sudah mulai menurun,” demikian Bupati Pati Haryanto usai memimpin Rembug Stunting. Menurut Haryanto, penurunan kasus stunting di sejumlah desa di Kabupaten Pati sekitar 4,8%. Ini berkat kebersamaan semua OPD yang solid, penanganan stunting di Kabupaten Pati lebih baik dibanding daerah lain. “Untuk itu, upaya itu tidak berhenti di sini saja. Nanti yang menjadi sasaran berhenti, akan muncul kasus baru. Oleh karena itu, dua belas desa dengan kasus stunting tinggi, untuk mengalokasikan sebagian dana desanya untuk penangangan stunting, sekalipun desanya tidak ada kasus dengan harapan masyarakatnya terjamin kesehatannya. Karena stunting ini munculnya dari lingkungan dan Ibu hamil, asupan gizinya kurang baik semasih dalam kandungan hingga semasa lahir, serta lingkungan yang tidak bersih,” tutur Bupati Haryanto. Bupati Pati Haryanto berharap, kades, bidan desa, dan Puskesmas proaktif dalam penanganan stunting agar segera terselesaikan. Karena penanganan stunting berbeda dengan kasus dampak covid-19.